
Transcription
TERJEMAHAN DAN KAJIANUSADA TENUNG TANYA LARADEPARTEMEN PENDIDI KAN DAN KEBUDAYAAN
Milik DepdikbudTidak diperdagangkanTERJEMAHAN DAN KAJIANUSADA TENUNG TANYA LARAPenulisI. Gst. Bgs. SudiastaI Ketut SuwidjaEditor:Siti MariaDEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAANDI REKTORAT JENDERAL KEBUOA YAANDIREKTORAT SEJARAH DAN NILAI TRADISIONALPROYEK PENELITIAN DAN PENGKAJIAN KEBUDAYAAN NUSANTARATAHUN 1991/1992
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAY AANi EPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUsaha untuk mengetahui dan memahami kebudayaan daerah lain selain kebudayaan daerahnya sendiri lewat karya-karyasastra lama (naskah kuno) merupakan sikap yang terpuji dalamrangka pengembangan kebudayaan bangsa. Keterbukaan sedemikian itu akan membantu anggota masyarakat untuk memperluascakrawala budaya dan menghilangkan sikap etnosentris yang· dilandasi oleh pandangan stereotip. Dengan mengetahui danmemahami kebudayaan-kebudayaan yang ada dan berkembangdi daerah-daerah di seluruh Indonesia secara benar, maka akansangat besar sumbangannya dalam pembinaan persatuan dankesatuan bangsa.Untuk membantu mempermudah pem binaan saling pengertian dan memperluas cakrawala budaya dalam masyarakatmajemuk itulah pemerintah telah melaksanakan berbagai program, antara lain dengan menerbitkan buku-buku yang bersumber dari naskah-naskah lama seperti apa yang diusahakan olehProyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara.Mengingat arti pentingnya usaha tersebut, saya dengan senanghati menyambut terbitnya buku yang berjudul TerjemahanDan Kajian Usada Tenung Tanya Lara.iii
Saya mengharapkan dengan terbitnya buku ini, maka penggallan riilai budaya yang terkandung dalam naskah lama yangada di daerah-daerah di seluruh Indonesia dapat lebih ditingkatkan sehingga tujuan pembinaan dan pengembangan kebudayaannasional yang sedang kita laksanakan dapat segera tercapai.Namun demikian perlu disadari bahwa buku-buku hasilpenerbitan Proyek Penelitian dan Pengkajian KebudayaanNusantara ini baru merupakan langkah awal, dan ada kemungkinan masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Diharapkanhal ini dapat disempumakan di masa yang akan datang terutamayang berkaitan dengan teknik pengkajian dan pengungkapannya.Akhimya saya mengucapkan terimakasih kepada semuapihak yang telah membantu penerbitan buku irti.Jakarta, Nopember 1991Direktur Jenderal KebudayaanOrs. GBPH. PoegerNIP. 130 204 562iv
.KATA PENGANTARProyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara,Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat JenderalKebudayaan telah mengkaji dan menganalisis naskah-naskahlama di antaranya naskah Kuno yang berasal dari Bali yang berjudul Terjemahan dan Kajian Usada Tenung Tanya Lara, isinyatentang Sistem Pengobatan Tradisional yaitu Cara Mendiagnos,Bagaimana cara membaca suatu penyakit, Hari-hari baik untukberobat, nama-nama jenis obat.Nilai-nilai yang terkandung di dalam naskah ini adalah nilaiyang cukup menyelaraskan antara kehidupan manusia denganalam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan yangdapat menunjang pembangunan, baik fisik maupun spirituil.Kami menyadari bahwa buku ini masih mempunyai kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu,semua saran untuk perbaikan yang disampaikan akan kami terima dengan senang hati.Harapan kami. semoga buku ini dapat merupakan sumbangan yang berarti dan bermanfaat serta dapat menambah wawasanbudaya bagi para pembaca.v
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada para peneliti dan semua pihak atas jerih payah merekayang telah membantu terwujudnya buku ini.Jakarta, Nopember 1991in Proyek, L·tosih 'hANIP. 130358048vi
DAFTAR ISiHalamanSAMBUT AN DIREICTUR JENDERAL KEBUDAY AAN. iiiKATA PENGANTAR . LYDAFf AR ISi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viiBAB IPENDAHULUAN.ILatar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1l .1 .1.2.Masalah . . . · · 21.3.Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21.4.Metodologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31.5.Tata Kerja : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4BAB IIISi LONTAR USADA TANY ALARA . . . . . . .BAB IIILATAR BELAKANG PENYEMBUHAN . . . . .3.1.Latar Belakang Penyembuhan . . . . . . .3.2.llmu Gaib dan Pengobatan . . . . . . . . . .3 .3.Rental Usada dan Penyem buhan . . . . .BAB IV7lllJ12J9DIAGNOSIS SEORANG DUKUN . . . . . . . . . . 254.1.Memberikan Diagnose yang tepat . 254.2.Gejala ejala Penyakit . . . . . . . . . . . . . . 29vii·
4.3.Hari-hari Baik dan Bumi dalamPengolahan . · · · · · · · · · · · · · · · · · 33-BAB VPENGOBATAN . ·. . . . . . . . 40Pem berian Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . 40 ,5. I.5.2.Kaitan Unsur Alam dan Obat . .5.3.Bahan-bahan Obat . 50BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . 61Lampiran Terjemahan Lon tar Usada Tenung Tanya Lara . , 63viii
BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangMasyarakat Bali memiliki banyak naskah pustaka lontaryang berisi berbagai macam ilmu pengetahuan. Pustaka lontaryang banyak itu sebagian besar tersimpan di Gedong KirtyaSingaraja 3.000 buah, di Lembaga Pustaka Lontar FakultasSastra Universitas Udayana 800 buah serta ratusan di MuseumBali.Di antara sekian banyak naskah lontar itu, sudah banyakyang digarap, tetapi banyak juga yang belum mendapat perhatian. Naskah lontar sebagai warisan nenek moyang kita, banyakmengandung nilai-nilai budaya dan ilmu pengetahuan yang apabila digali isinya akan sangat besar manfaatnya bagi kemajuanilmu pengetahuan dalam berbagai bidang.Sik,ap kurang menghargai terhadap hal-hal yang tradisionalhendaknya dapat disingkirkan, sebab sikap dan pandangan ter·sebut dilandasi oleh sikap dan pandangan yang sempit.Dunia ilmu pengetahuan memiliki aspek yang luas dan mengandung rahasia alam yang rumit dan pelik. Untuk hal inilahinc · 'iepantasnya apabila warisan nenek moyang kita yangberupa lontar itu dimanfaatkan untuk diketengtlhkandalam forum nasional. Di dalibnnya akan tenmgkap waris ;1
2budaya atau nilai pengetahuan tradisional yang akan memberikan sumbangan pada aspek baru dari ilmu pengetahuan moderen. Dengan dasar pikiran itulah pada saat sekarang fokus perhatian ditujukan pada naskah lontar itu, selain hal yang utamaadalah untuk mengemukakan aspek tradisional dari kebudayaandaerah.1.2. MasalahIlmu pengetahuan moderen umumnya telah berkembangpesat, terutama yang me11yangkut bidang kesehatan atau pengobatan. Hal ini tidak berarti semua masalah pengobatan dalambidang kesehatan telah dapat diatasi. Masalah kesehatan masihbanyak yang mengakibatkan banyaknya penderitaan manusiakarena belum dapat ditanggulangi.Salah satu usaha untuk menanggulangi penderitaan umatmanusia itu ialah dengan jalan memperluas cakrawala pandang kita dalam bidang kesehatan. Dengan jalan mempelajariwarisan nenek moyang kita yang berupa naskah tertulis yangtertuang dalam pustaka lontar tentang pegobatan tradisional,berarti membuka bagi usaha penanggulangan masalah kesehatan.Dengan uraian di atas dapat dirumuskan masalahnya sebagaiberiku t : "Masalab pengobatan/kesehatan dalam naskah pustakalontar belum banyak kita ketahui, sehingga penting untukdiungkapkan dan disebarluaskan kepada masyarakat umum,yang kemungkinan akan memberi sumbangan besar terhadapperkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pengobatan/kesehatan."1.3. TujuanTujuan pengungkapan latar belakang dan isi naskah lontarasal Bali "Usada Tenung Tanya Lara", sebagai berikut :1. Tujuan Umum(1) Untuk menggali dan mengembangkan nilai-nilaipengetahuan yang terpendam dalam warisan nenek mo-
3yang kita, yang tertuang dalarn naskah pustaka lontar;(2) Untuk menyebarluaskan dan memper:kenalkan nilainilai tradisional kepada masyarakat luas, demi sumbangan terhadap khasanah ilmu pengetahuan, yang kemungkinan besar akan membuka sikap dan pandangan kitayang lebih luas, di mana dengan demikian berarti sekaligus telah menempatkan dan menghargai warisan nenekmoyang kita yang luhur.2. Tujuan Khusus(1) tJntuk menggali dan menyebarluaskan nilai-nilai tradisi-onal dalarn bidang pengobatan/kesehatan terhadap masyarakat 1uas;(2) Untuk membuka dan merangsang perhatian umum ter-hadap nilai-nilai pengobatan kesehatan yang terdapatdalam naskah pustaka lontar, yang kemungkinan mengandung kesamaan terhadap nilai-nilai baru yang sangatbermanfaat bagi perkembangan dan khasanah dunia kesehatan;(3) Untuk menempatkan dan menghargai peninggalan nenekmoyang kita yang bernilai pengobatan/kesehatan. Iniberarti bahwa sesungguhnya orang-orang tua dahulu telah memiliki konsep pengobatan/kesehatan yang perludikaji dan dihargai sebagai warisan budaya yang bermanfaat.1.4. MetodologiDalarn mengungkapkan latar belakang dan isi naskah lontartelah digunakan metoda dari ilmu-ilmu bantu yangsekiranya dapat menunjang kesempurnaan ungkapan.1m,Metoda yang diterangkan secara operasional dalam penggarapan naskah ini adalah metoda terjemahan yang lebih bersifat harafiah dikombinasikan dengan metoda yang bersifatterjemahan makna (maksud). Metoda , tersebut ditopang pulaoleh metoda-metoda ilmu bahasa (linguisties) dan metoda filologis.
41.5. Tata KerjaKesulitan yang didapatkan adalah sulitnya mencari padanan kata (sinonim) dalam bahasa lndonesianya, baik istilahyang berhubungan deilgan nama penyakit; maupun nama obatnya, yang banyak diambil dari tumblih-tumbuhan, biji-bijian,umbi-umbian dan lain-lainnya. Untuk hal inilah, digunakancara kerja yang kolektif. Seseorang telah bertugas sebagai penterjemah, sedang yang lain sisanya- telah memeriksa dari sudutbahasa Balinya, Jawa Kunanya, bahasa lnd ; nesianya, aspekpengobatan tradisionalnya dan aspek pengobatan , modemnya.Dengan cara kerja kolektif seperti itu diharapkan akan memperkecil kesalahan. Tahap terakhir didiskusi an bersama agarterdapat keselarasan pendapat dan sikap, tentang hasil terjemahan .Di dalam terjemahan ini telah diusahakan hal-hal sebagaiberikut:(I) Penggaris bawahari terhadap istilah bahasa Bali, baik yangberhubungan dengan nama penyakit maupun terhadap pengobatannya.(2) Letak terjemahan terhadap istilah-istilah tersebut dalampoint (I), di'qsahakan terjemahannya dulu, kemudian kalaudirasakan terjemahan dalam bahasa Indonesia kurang tepat,maka istilah aslinya dalam bahasa Bali diletakkan di belakangnya dalam kurung.(3) Kalau dengan padanan istilah dalam bahasa Indonesia dirasa-kan terlalu jauh, maka hal itu tidak diberi terjemahan padanan kata (sinonim), melainkan keterangan terjemahanyang diletakkan dalam kurung ·di belakang istilah bahasaBalin ya.(4) Pemakaian peristilahan secara menyeluruh.Kelemahan dari terjemahari ini adalah kurangnya pengetahuan untuk memberi padanan nama tumbuh-tumbuhan dalambahasa latin, selain sulitnya mencari padanan (lain kata sinonim)
5yang tepat dalam bahasa Indonesia dan juga aspek pengobatandan nama penyakitnya. Hal lain adalah kalimat asli dari naskahlontar itu yang memang banyak bermakna ganda (ambiguitas)yang sulit ditangkap maksudnya. Masalah terjemahan, bukanmerupakan masalah bahasa saja, melainkan dihadapkan adanyadua bahasa dari dua sistem kebudayaan . Untuk ha! ini sebagainodal dasar, penterjemah dibekali dengan bahasa dan pengetahuan kebudayaannya .Sehubungan dengan hal ini, studi telaah yang lebih mendalam tentang pengobatan/kesehatan ini harus bertitik pangkaldari terjemahan . Dengan kata lain terjemahan ini baru dirasakanmendekati penyelesaian yang sesungguhnya, bila telah diujikebenarannya dalam penerapan konkrit pengobatan yang dilakukan oleh para dukun dalam kehidupan masyarakat. Tanpademikian dikhawatirkan penerapan dari pengobatan ini akantidak mencapai sasaran sesuai dengan yang dimaksud oleh pengarang aslinya.Sebagai penutup dari kata pendahuluan ini, diungkapkanberbagai permasalahan yang erat kaitannya dengan rental yangditerjemahkan dan penjelasan-penjelasannya yang disusun sebagai beriku t :BABIPendahuluan1.2.3.4.5.BAB II.Latar Belakang.Masalah.Tujuan.Metoda.Tata kerja.Isi rental Usada Tanyalara.BAB III. · Latar Belakang Penyembuhan1. Latar Belakang Penyembuhan.2. Ilmu gaib dan Pengobatan.3. Rental Usada dan Penyembuhan.
6BAB IV.Diagnose seorang Dukun1. Memberikan diagnose yang tepat.2. Gejala-gejala penyakit.3. Hari-hari baik dan buruk dalam pengobatan.BAB V.Pengobatan1. Pemberian istilah.2. Kaitan unsur alam dan obat.3. Bahan-bahan obat.BAB VI.KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IIISi RONTAL USADA TANY ALARASebuah rontal yang panjangnya 35 Cm, bertulisan 4 barishuruf, berjumlah 207 lembar daun rontal. Rontal aslinya berasal dari I Gusti Nyoman Sumardi dan Copynya disimpan diGedong Kirtya Singaraja dengan nomor llld. 3759. Memakaibahasa Bali dan di sana-sini bercampur dengan bahasa JawaKuna dan istilah-istilah bahasa Sansekerta. Sebagaimana padajudul rontal itu berarti seseorang pasien dan sanak keluarganyapergi ke Dukun untuk menanyakan keadaan sakitnya. Diagnoseyang mungkin diberikan oleh seorang dukun, apa pantangannyadan apa pula upacaranya. Pengobatan yang diberikan oleh seorang dukun sangat erat sekali hubungannya dengan keadaansi sakit seperti : sikap dan tindak tanduk pada waktu datang ;Harl yang dipilih pada waktu mulai melakukan pengobatan.Termasuk perhitungan jam yaitu kedudukan matahari yang dise but dauh. Perhitungan hari-hari yang jumlahnya : I , 2, 3 , 4,5, 6 , 7, 8, 9, dan seterusnya sampai jumlah wuku yangjumlahnya 30.Selanjutnya diperhitungkan juga kedudukan bulan, apakahbulan tanggal akan menjadi sempuma menuju Pumama ataukah bulan panglong menuju bulan yang segelap-gelapnya. Sesu7
8dah itu ditentukan arah dari mana si sakit datangnya. Apakahdari timur, Selatan, Barat, Utara dan sebagainya. Kiranya bisadibahas pada bab-bab berikutnya. Adapun isinya secara garisbesarnya dapat diuraikan sehagai berikut :Lembaran rontal la - lb; Seseorang yang sakit tidak adanafsu makan dengan berbagai-bagai obatnya. Dilanjutkan dengan penyakit pusing-pusing dengan berbagai obat termasukmantra-mantra yang diberikan .Lembaran 2a - I Sa; seorang dukun menangani dan menerima si sakit sesuai dengan waktu dan arah si pasien datang. Penafsiran seorang dukun tentang ajal atau penyembuhannya.Sakitnya itu apakah disebabkan karena roh-roh halus, lalai padatempat-tempat pemujaan atau mendapat hukuman para Dewatayang memang sudah kehendak dari Ida Sang Hyang Widhi.Juga diungkapkan sajen-sajen yang hams dipersembahkan bagipenangkal sakitnya. Datang ke teinpat dukun dengan penekananpada hari-hari yang tiga darl pada hari-hari yang tujuh. Penjelasan panjang lebar tentang dauh, yaitu jam menurut perhitunganwaktu siang dan malam. Dauh-dauh itu disebut dauh Nicora,dauh Kala, dauh Sri, dauh Brahma, dauh Wisnu. Disebutkanmantra-mantra pujaan pada waktu melakukan pengobatan padawaktu-waktu tersebut. Selebihnya adalah hari-hari untuk berangkat perang.Lembar Sa - 18b; Berbagai macam gejala demam besertadengan obatnya. Demam diikuti oleh penyakit lain seperti:mual, kehilangan nafsu makan, berkeringat, sakit kepala, rasanyeri dan sebagainya.Lem bar l 9a - 21 b; Nyeri sekujur badan terasa nyeri, tenaga lemah, kadang-kadang juga terasa kaku, perut nyeri, meloyadan tidak ada nafsu makan, mata merah, sulit mengeluarkanair kencing, disertai dengan ramuan obat-obatan.Lembar 22b - 4la; Nafas sesak, Batuk-batuk dan suara serak. Kadang-kadang diikuti oleh demam dan tenaga lemah,dahak bercampur darah dan nanah kekuning-kuningan, besertadengan obat-obatan.
5yang tepat dalam bahasa Indonesia dan juga aspek pengobatandan nama penyakitnya. Hal lain adalah kalimat asli dari naskahlontar itu yang memang banyak bermakna ganda (ambiguitas)yang sulit ditangkap maksudnya. Masalah terjemahan , bukanmerupakan masalah bahasa saja, melainkan dihadapkan adanyadua bahasa dari dua sistem kebudayaan . Untuk hal ini sebagaimodal dasar, penterjemah dibekali dengan bahasa dan pengetahuan kebudayaannya.Sehubungan dengan hal ini, studi telaah yang lebih mendalam tentang pengobatan/kesehatan ini harus bertitik pangkaldari terjemahan . Dengan kata lain terjemahan ini baru dirasakanmendekati penyelesaian yang sesungguhnya, bila telah diujikebenarannya dalam penerapan konkrit pengobatan yang dilakukan oleh para dukun dalam kehidupan masyarakat. Tanpademikian dikhawatirkan penerapan dari pengobatan ini akantidak mencapai sasaran sesuai dengan yang dimaksud oleh pengarang aslinya . Sebagai penutup dari kata pendahuluan ini, diungkapkanberbagai permasalahan yang erat kaitannya dengan rental yangditerjemahkan dan penjelasan-penjelasannya yang disusun sebagai beriku t :BAB IPendahuluan1.2.3.4.5.BAB II.Latar Belakang.Masalah.Tujuan.Metoda.Tata kerja.Isi rental Usada Tanyalara.BAB III. · Latar Belakang Penyembuhan1. Latar Belakang Penyembuhan.2. Hmu gaib dan Pengobatan.3. Rental Usada dan Penyembuhan.
6BAB IV.Diagnose seorang Dukun1. Memberikan diagnose yang tepat.2. Gejala-gejala penyakit.3. Hari-hari baik dan buruk dalam pengobatan.BAB V.Pengobatan1. Pemberian istilah.2. Kaitan unsur alam dan obat.3. Bahan-bahan obat.BAB VI.KESIMPULAN DAN SARAN. . . . . . . . . . . . . .·
BAB IIISi RONT AL USADA TANY ALARASebuah rontal yang panjangnya 35 Cm, bertulisan 4 barishuruf, berjumlah 207 lembar daun rontal. Rontal aslinya berasal dari I Gusti Nyoman Sumardi dan Copynya disimpan diGedong Kirtya Singaraja dengan nomor Hid. 3759. Memakaibahasa Bali dan di sana-sini bercampur dengan bahasa J awaKuna dan istilah-istilah bahasa Sansekerta. Sebagaimana padajudul rontal itu berarti seseorang pasien dan sanak keluarganyapergi ke Dukun u tuk menanyakan keadaan sakitnya. Diagnoseyang mungkin diberikan oleh seorang dukun, apa pantangannyadan apa pula upacaranya. Pengobatan yang diberikan oleh seorang dukun sangat erat sekali hubungannya dengan keadaansi sakit seperti : sikap dan tindak tanduk pada waktu datang;Harl yang dipilih pada waktu mulai melakukan pengobatan.Termasuk perhitungan jam yaitu kedudukan matahari yang disebut dauh. Perhitungan hari-hari yang jumlahnya : 1, 2, 3 , 4,5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya sampai jumlah wuku yangjumlahnya 30.Selanjutnya diperhitungkan juga kedudukan bulan, apakahbulan tangga/ akan menjadi sempuma menuju Pumama ataukah bulan panglong .menuju bulan yang segelap-gelapnya. Sesu7- - - -- ------ ------
8dah itu ditentukan arah dari mana si sakit datangnya. Apakahdari timur, Selatan, Barat, Utara dan sebagainya. Kiranya bisadibahas pada bab-bab berikutnya. Adapun isinya secara garisbesarnya dapat diuraikan sebagai berikut :Lembaran rontal la- lb: Seseorangyangsakittidakadanafsu makan dengan berbagai-bagai oba:tnya. Dilanju tkan dengan penyakit pusing-pusing dengan berbagai obat termasukmantra-mantra yang diberikan.Lembaran 2a - l Sa; seorang dukun menangani dan menerima si sakit sesuai dengan waktu dan arah si pasien datang. Penafsiran seorang dukun tentang ajal atau penyembuhannya.Sakitnya itu apakah disebabkan karena roh-roh halus, lalai padatempat-tempat pemujaan atau mendapat hukuman para Dewatayang memang sudah kehendak dari Ida Sang Hyang Widhi.Juga diungkapkan sajen-sajen yang harus dipersembahkan bagipenangkal sakitnya. Datang ke teinpat dukun dengan penekananpada hari-hari yang tiga dan pada hari-nari yang tujuh. Penjelasan panjang lebar tentang dauh, yaitu jam menurut perhitunganwaktu siang dan malam. Dauh-dauh itu disebut dauh Nicora,dauh Kala, dauh Sri, dauh Brahma, dauh Wisnu. Disebutkanmantra-mantra pujaan pada waktu melakukan pengobatan padawaktu-waktu tersebut. Selebihnya adalah hari-hari untuk berangkat perang.Lembar l 5a - l 8b; Berbagai macam gejala demam besertadengan obatnya. Demam diikuti oleh penyakit lain seperti:mual, kehilangan nafsu makan, berkeringat, sakit kepala, rasanyeri dan sebagainya.Lembar l 9a - 21 b; Nyeri sekujur badan terasa nyeri, tenaga lemah, kadang-kadang juga terasa kaku, perut nyeri, meloyadan tidak ada nafsu makan, mata merah, sulit mengeluarkanair kencing, disertai dengan ramuan obat-obatan.Lembar 22b - 4la; Nafas sesak, Batuk-batuk dan suara serak. Kadang-kadang diikuti oleh demam dan tenaga lemah,dahak bercampur darah dan nanah kekuning-kuningan, besertadengan obat-obatan.
9Lem bar 41 b -45a ; Demam sedikit, pencernaan terganggu,sakit kepala, panas dingin dan menggigil.Lembar 45b - 58a; Gatal-gatal. Sebab sebagian atau seluruh badan. Panas dingin d menggigil teru tarn a pada anakanak, kemudian diikuti oleh mencret dan pencemaan terganggu.Tidak keluar darah ataupun beberapa kali keluar darah atau nanah . Bayi selalu menangis dan bertambah kurus. Penyakit padamulut dan saluran pemafasan. Diikuti dengan obat-obat danmantra-manta. ·Lembar 58b - 71 b; Bayi sakit mata, demam dan duburnyakeluar. Bayi tidak mau menyusu dan tenggorokannya sakit.Dari alat kelaminnya keluar darah. R dang dan berbintil-bintildi sembarang tempat. Beserta obat-obat dan mantra-mantra.Lembar 72a - 76b ; Bayi terserang mencret, gangguan padaperut dan sebagainya. Nafsu makan terganggu. Keadaan kotoran bennacam-macam, Desentri, kotoran bercampur darah.Diungkapkan uraian obat-obatan selengkapnya.Lem bar 77a - 81 b; Bayi selalu menangis beserta denganobat dan mantra-mantranya. Pengobatan dengan air bertuahbeserta dengan mantra dan sajen-sajen. Menerka penyebab datangnya sakit yang disebabkan oleh: roh-roh halus, pekaranganrumah yang sering menimbulkan sakit.Lembar 82a - 84b ; Leher tiba-tiba membengkak. Demikian juga bengkak pada bagian-bagian tu buh yang lain berpindah-pindah. Ada juga yang menonjol dan keras. Disebutkan ramuan-ramuan obat, dan mantra-mantra.Lembar 85a - 91 b; Bencana pada perut seperti: keluar darah, membesar karena mengandung air, pencernaan terganggusehingga menimbulkan berbagai kesengsaraan, penyakit kelamin, sakit mata dan sakit kepala, obat-obatannya, muntah-muntah, kaki lembab dilengkapi dengan obat-obatannya.Lembar 92a - 99b; Badan lemah sampai pingsan-pingsan.Terkena bisa, terkena penyakit tiwang, bisa ular dan bisa-bisalainnya. Selanjutnya disebutkan mantra-mantra penolak sihir
10berupa leyak, desti, roh-roh halus, Iuka yang diderita sejak lama,juga obat-obatnya dan mantra-mantranya.Lembar lOOa - l 12a ; Air kemih keluamya tidak lancar,demikian juga air besar. Tangan terasa semutan dan pegalpegal. Sakit perut dan sakit ulu hati. Desentri dengan kotoranberupa nanah atau darah. Batuk-batuk dan dubumya keluardarah ataupun muntah darah. Bersama dengan obat-obatnya.Lembar l l 2b - l l 8b ; Segala macarn penyakit mencret,obat-obat dan mantranya.Lembar l l 9a - l 19b ; Mencatat beberapa macarn penyakit· diberi istilah tiwang, gangguan pada tubuh; Mungkin penyakitpenyakit yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah,gangguan saraf di otak atau gangguan pada sumsum tulang belakang. Gejala-gejala penyakit dicatat seperti : tulang belakangmelengkung, tidak bisa bergerak-gerak, badannya kaku danmatanya mendelik, kaki dan tangannya kaku, lurus-lurus, matanya mendelik, tidak bisa berbicara, kaki dan tangan tersentaksentak pada ulu hati dan terasa nyeri, juga obat-obat bersertamantranya.Lembar I 20a - l 27b ; Berbagai macam penyakit kusta,nama-nama penyakit dan ramuan obatnya. Segala macam penyakit radang dan bengkat, baik secara tiba-tiba maupun secara perlahan-lahan, disertai ramuan obat dan mantra-mantranya.Lembar l 28a - 164b ; Penafsiran tentang berbagai macampenyakit secara metafisik, penyebab serta akibat dan penyembuhannya.Lembar 165a - 203b; Sekali lagi tentang penyakit kusta,terkena penyakit karena pemali dan tentang berbagai penyakitlainnya seperti : sesak nafas, pegal dan nyeri, desentri, batukbatuk, terkena racun dan ilmu-ilmu hitam lainnya.Ramuan obat-obat dan mantra-mantranya.Lembar 204a - 207b ; Patah tulang, kaseleo, sakit kepala,kaki dan tangan lemah, obat-obat dan mantra-mantranya.l l
BAB IIILATAR BELAKANG PENYEMBUHAN3.1. Latar Belakang PenyembuhanPandangan umum tentang pengetahuan penyembuhan danliteratur pada lontar yang bersifat Kedokteran. Pengetahuanpenyembuhan dan perkembangannya lebih lanjut pada semuabangsa-bangsa terletak pada tanggapan berlangsungnya prosesproses yang tak dapat diterangkan dan yang secara gaib terjadidalam tubuh manusia. Untuk hal ini orang berusaha menggarapnya dengan sarana penolak yang bersifat gaib dan merupakansuatu usaha menyisihkan atau membasmi kekuatan-kekuatanyang dianggap menyebabkan sakit. Tanggapan-tanggapan yanghanya bersifat gaib dengan sistem-sistem filsafat dalam usahanyamenerangkan kejadian-kejadian yang menyebabkan timbulnyapenyakit. Berlangsung sampai saat penyelidikan secara ilmiahyang memi;elajari· kekuatan-kekuatan dalam terse but, juga mencakup penyelidikan tubuh manusia. Dengan demikian cara memaparkan penjelmaan-penjelmaan tubuh yang normal dan yangbersifat sakit berlangsung atas dasar akal pikiran. Kejadian-kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu yang berbeda padamasing-masing masyarakat dengan gerak sendiri (spontan),sebagian karena berhasil dengan pandangan-pandangan yang lebih maju. Walaupun ilmu pengetahuan suctah sangat maju,11
12sampai kini unsur gaib tetap bertahan di bidang pengetahuanpenyembuhan rakyat dan dalam bidang takhyul.Unsur gaib pada bangsa-bangsa yang beradab lenyap sampaike akar-akamya dalam usaha untuk mencegah wabah-wabah penyakit. Kenyataan ini dapat diterangkan dengan pengertianmengenai hakekat penularan, dalam penyelidikan penyebabpenye bab penyakit dan yang menularkannya. Bangsa-bangsaprimitif yang tak kenal dengan penyelidikan ilmiah terhadappenyakit-penyakit adanya wabah-wabah penyakit yang anehaneh dan tak dapat diterangkan, berpendapat bahwa itu semuanya disebabkan kekuasaan yang tinggi tak dapat berbuat laindan pada mempergunakan sarana-sarana gaib, dengan sajen,dengan berdamai dengan kekuatan-kekuatanyang bermusuhanitu yang dihayalkan sebagai sosok tubuh yang memiliki kekuatan gaib, dengan minta bantuan pada kekuatan-kekuatanyang dapat melindungi dan yang lebih sakti dari padanya.Terhadap wabah-wabah itu tak dapat berbuat apapun, samahalnya dengan orang beradab yang berhadapan dengan bencanabencana alam dan kecelakaan-kecelakaan, dalarn tekanan demikian sering bukan orang taat beragama saja menengadah kelangit untuk mohon tolong; temyata juga . bahwa beberapasarana-sarana yang gaib tidak bekerja secara gaib tulen, tetapijuga secara ilmiah dapat diterangkan taraf itu berkat pengalaman-pengalamannya.3.2.Jl ugaib dan pengobatanIlmu gaib itu pada umumnya hams meninggalkan tempatnya untuk diganti oleh metode-metode yang rasional, yaitupada timbulnya kerusakan pada tubuh manusia yang tidak menyatakan sesuatu yang misterius tapi nyata terlihat oleh matamanusia umpamanya cedera pada tubuh bagian luar dan lukaluka. Kita mengetahui bahwa dalam pustaka-pustaka Kunoyang disebut papyri di Mesir dari tahun 3000 sebelum Nasranitelah ada buku-buku pe ajaran Kedokteran, jurusan pembedahan, sedangkan pada saat itujuga penyakit-penyakit masih digarap"
13secara gaib. Dasgupta menceriterakan bahwa pengetahuan penyembuhan (pengetahuan-penyembuhan) bangsa lndo-Arya diantara bangsa-bangsa Arya, yang karena pengaruhnya pada pengetahuan-penyembuhan. Bali sangat menarik perhatian kita,pada waktu 1200 tahun sebelum Masehi, dipraktekkan olehdua golongan priya, yaitu yang bekerja dengan mantra-mantradan jimat-jimat menjadi orang yang lebih mempercayai akalsehat sehingga mereka di samping mempergunakan mantra-mantra, dan jimat-jimat juga turut memakai obat-obatan padawaktu berpraktek. Tetapi penggunaan obat-obatan sebagianbesar masih atas dasar pertimbangan-pertimbangan gaib. Iniadalah suatu pandangan yang karena pengetahuan-penyembuhan Bali pada waktu mulai terpengaruh oleh pengetahuanpenyembuhan Hindu, berada dalam keadaan yang sama.Hal lain yang berpengaruh di Bali, yaitu menyusupnya kedokteran Barat. Pengaruh itu masuk sejak beberapa tahun ketika penjajahan Belanda di Bali mulai. Cara kerjanya dan hasilhasil kerja Dokter-dokter lulusan Sekolah-sekolah Doktordi Hindia Belanda dan yang terdidik di Eropa, sehingga Kedokteran Barat terbendung lagi pengaruhnya. Tetapi hal itu tidakmengobah kenyataan, bahwa orang-orang Bali yang walaupunbersikap modern dan terpelajar masih percaya pada pengetahuan-penyembuhan sendiri, dan bahwa generasi sekarang cenderung menghargainya, lebih tinggi dari ilmu Barat. Generasi mudasudah mendapat pelajaran anatomi dan physiologi (mengenaifungsi-fungsi tubuh manusia yang sehat) mengenai tubuh manusia dan diberikan pula pelajaran hyginie dan kemajuankemajuannya. Hasil-hasil melawan penyakit-penyakit menular,perlawanan terhadap cacar, yang dulu merupakan wabah yangsangat ditakuti . di Bali, melenyapkan )kolera dan desentri basiler, hasil baik yang menjolok dari obat-obat kinine dan salversun, serum desentri dan suntikan kolera dan hasil-hasil baikdari pengetahuan. Kebidanan memberi kesan yang amat baik.Walaupun orang justru pada perlawanan terhadap penyakitpenyakit menµIar harus mengingatkan bahwa banyak peraturanditaati hanya oleh karena diperintahkan dari atas dan tidak
14karena pengertian rakyat dan dari pegawai-pegawai yang makinbaik (hal-hal yang barn terlalu banyak dianggap tidak sesuaidengan ajaran-ajaran dalam lontar lontar dan lembaga dari kebiasaan yang sudah berurat berakar) sehingga, agar tidak menyimpang dari setiap hati mereka selalu juga dilakukan perbuatan-perbuatan gaib dengan menghaturkan sajen-sajen, tetapiakhimya tak usah disangsikan bahwa hasil-hasil yang menguntungkan akan tercapai di kalangan generasi muda. Kecuali sejumlah besar pembantu-pembantu yang terdidik di rumahrumah sakit pemerintah, ada .beberapa pemuda Bali yang sedang mengikuti pendidikari kedokteran, sehingga dengan kedatangan mereka nanti akan timbul hal-hal yang memajukandalam bidang pengetahuan-penyembuhan orang Bali; sebagaipelopor sekarang sudah dapat ditunjukkan beberapa Usaha (lihat di bawah), bahwa telah ada balian!balian Bali mempergunakan pendapat-pendapat ·baru itu dalam mengobati dan merawatorang orang sakit.Pengaruh-pengaruh ini tjdak akan -ditelaah di sini, tetapiakan diberikan gambaran hasil pengaruh timbal-balik antarapengetahuan-penyembuhan. Bali dan pengaruh Hindu, yangsudah berlangsung kira-kira selasa 1500 ribu tahun, has
ISi RONTAL USADA TANY ALARA Sebuah rontal yang panjangnya 35 Cm, bertulisan 4 baris huruf, berjumlah 207 lembar daun rontal. Rontal aslinya ber asal dari I Gusti Nyoman Sumardi dan Copynya disimpan di Gedong Kirtya Singaraja dengan nomor llld. 3759. Memakai bahasa Bali dan di sana-sini bercampur dengan bahasa Jawa