Transcription

TES DAN PENGUKURAN OLAHRAGADr. Widiastuti, M.Pd

KATA PENGANTARPerkembangan keolahragaan pada saat ini sudah berkembang sangatpesat, masyarakat sudah semakin menyadari pentingnya atifitas keolahragaan ,baik olahraga pendidikan, olahraga prestasi, olahraga masyarakat ataupunolahraga untuk kesehatan. Tujuan berolahraga beraneka ragam sesuai dengankegiatan yang dilaksanakannya.Untuk mengetahui keadaan seseorang agar dapat mengikuti aktifitaskeolahragaan diperlukan pengetahuan untuk mengetahui sampai dimana kondisiatau status kebugarannya pada saat akan memulai aktifitas ataupun setelahmengikuti aktifitas keolahragaan, agar dapat mengetahui kemajuannya dari saatke saat.Buku ini bertujuan untuk membantu memberikan pengetahuan tentangberaneka ragam jenis-jenis tes, pengukuran dan penilaian yang diperlukanpeserta keolahragaan, baik olahraga sekolah (pendidikan jasmani) ataupunolahraga di klub-klub memberikanbimbingan sesuai dengan tugas guru dan pelatih , yaitu mengajar, mendidik dandidalamnya termasuk pada pengetesan dan pengukuran untuk menentukankondisi kebugaran, keterampilan gerak dan mengklasifikasikannya.Keterbatasan yang ada pada diri penulis memungkinkan kurangsempurnanya buku ini. Oleh karena itu, demi penyempurnaannya buku ini,penulis berharap adanya umpan balik.Semoga buku ini bermanfaat dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih.Penulis.DAFTAR ISIHalaman

Kata Pengantar.iBab 1Hakikat tes dan pengukuranOlahraga .1Bab 2Tes Kesegaran Jasmani .14Bab 3Tes Kekuatan .80Bab 4Tes Daya Eksplosif .106Bab 5Tes Kecepatan .121Bab 6Tes Kelincahan .133Bab7Tes Keseimbangan .155Bab 8Tes kelentukan .166Bab 9Tes Kemampuan motorik .179Bab 10Tes Motor Educability .198Bab 11Tes Keterampilan Olahraga .214Daftar Pustaka .246

BAB ITES DAN PENGUKURAN OLAHRAGAA. Pengertian Tes dan Pengukuran.Pengertian tes secara umum adalah suatu alat pengumpul datadan sebagai dasar penilaian dalam proses pendidikan, dalam bentuk tugasyang harus dikerjakan oleh anak didik sehingga menghasilkan nilai tentangtingkah laku. Dalam pelaksanaan pendidikan tes dan pengukuran perluditempatkan pada tempat yang wajar, artinya memerlukan suatu perhatianyang khusus sehingga keberhasilan dalam pendidikan dapat tercapai. Melaluites pendidik mendapatkan informasi yang tepat mengenai keadaan anakdidiknya, apabila ia berada pada kemampuan yang rendah, sedang atautinggi.Suatu tes adalah alat atau instrument yang digunakan untukmemperoleh informasi tentang seseorang atau objek. Dengan suatu tespendidik dapat memperoleh data-data yang tepat, misalnya mengenai tingkatkebugaran jasmani siswa, kamampuan passing, shooting ataupun dribblingbola basket, sehingga akan memudahkan untuk mendiagnosis kesalahankesalahan dan kelebihan-kelebihan apa saja yang dimiliki oleh siswa, baiksecara klasikal ataupun individual.Disamping dapat membantu mendiagnosa kelebihan dankekurangan yang dilakukan para siswa, juga akan memudahkan prosesbelajar mengajar yang diberikan. Karena sudah diketahui kelemahankelamahan dan kelebihan-kelebihan dari setiap siswa, sehingga memudahkanmengevaluasinya dan akan memperlancar jalannya materi pelajaran yangdiberikan, serta memudahkan untuk pengamatan pada siswa tersebut.Melakukan tes adalah bukan hal yang sulit karena tes merupakan sebuahproses. Dengan kata lain, tes dan pengukuran berevolusi selama beberapamasa dan menjdi sebuah investigasi ilmiah yang terus menerus yang

dilakukan tidak hanya oleh individual, tapi juga kelompok – kelompokindividual (Hersey, 1996 & Thomas, 2001)Tes dan pengukuran merupakan kesatuan yang dapat dijadikan suatubahasan lebih lengkap. Kata pengukuran memiliki banyak arti dan berbedabeda penerapannya dalam pendidikan jasmani /olahraga, menurut Verduccipengukuran memiliki arti yang berguna untuk menentukan informasi tentangsuatu objeksecara tepat. Sedangkan Kinkendall berpendapat bahwapengukuran adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang suatu objekatau individu.Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa performadan untuk mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang berartimengukur apa yang seharusnya diukur dan haruslah terpercaya, yangberarti dapat diulang berkali-kali. Pengukuran adalah skor kuantitatif yangberasal dari tes. Evaluasi adalahproses menempatkan nilai padapengukuran tersebut. Hal ini melibatkan atau membandingkan skor denganskala dan nilai yang ditanamkan. Evaluasi mungkin menggunakan skalanormatif (relative) yang berasal dari skor grup-grup berpasangan atau dariskala standar (absolut) yang membutuhkan partisipan untuk tampil padalevel standar dari hasil yang sudah ditetapkan. Penilaian adalah prosesmenyatukan semua pelaksanaanyang disebutkan sebelumnya : memilihtes, mengukur skor dan kemudian mengevaluasinya berdasarkan skalaperbandingan ( Thomas, 2001).Tes dan pengukuran adalah suatu alat untuk mengumpulkan data atauketerangan tentang apa yang ingin dicapai. Pengukuran dalam prosesevaluasi menunjukkan hal yang bersifat tepat, objektif, kuantitatif, danhasilnya dapat diolah secara statistik, karena datanya merupakan bilangan.Hasil pengukuran itu sendiri belum berarti dan baru berarti setelah diolah dandiinterpretasikan berdasarkan data yang ada.Apakah tes itu penting ? Sangat disayangkan masih terdapatnya parapedidik ada beberapa poin yang dinyatakan bahwa mereka tidak melakukanprosedur penilaian terhadap muridnya karena hal tersebut dinilai terlalu sulit

atau tidak menghasilkan hasil yang berharga. Pernyataan ini tidak adabedanya dengan menyatakan seseorang tidak menggunakan peta ketikabepergian ke tempat tujuan baru. Sebelum seseorang memulai perjalanan kelokasi manapun mereka harus mengetahui lebih dahulu dimanakah merekaberada. Ini mungkin adalah aspek terpenting dari pengujian yang mengijinkanpengajar dan pembelajar untuk mengetahui keadaan yang sekarang atausaat ini. Ini memunculkan titik awal untuk perjalanan dengan membuat detailterhadap atribut fisik apa yang dimiliki oleh pembelajar dan apa yang perludiajarkan oleh pengajar. Bagaimanapun juga, pengetahuan dari kesiapanseseorang adalah penting mengingat kemampuan dan keahlian di masamendatang di perkirakan atas apa yang sebelumnya sudah ada. Hal pentingyang harus diperhatikan adalah titik awal diadakan untuk membandingkanperforma di masa mendatang.Apa yang harus dinilai?Ada dua aspek penting dari lingkungan olahraga yang harus dinilai.Yang pertama adalah aktivitas itu sendiri. Hal ini mungkin bukanlah kegiatanolahraga yang dilakukan dengan usaha keras tapi mungkin menyangkutkegiatan di kehidupan sehari-hari. Aktivitas tersebut harus dinilai untukkebutuhan khusus yang diperlukan di lingkungan tersebut. Hal ini mungkintermasuk kebutuhan energi, durasi waktu, otot dan lengan. Tenaga yangdibutuhkan, karakteristik pergerakan, kontak fisik dengan yang lain danjangkauan gerakan yang dibutuhkan untuk menyebutkan beberapa hal(Brown, 2000). Informasi ini pentinguntuk menentukan tujuan programberdasarkan kebutuhan individual atau kelompok.Kedua adalah siswa itu sendiri atau atlet. Mengetahui kondisi pesertadidik mengenai : kekuatan otot, kecepatan, keseimbangan, ketangkasan ,fleksibilitas, lemak tubuh, tingkat kesadaran jantung dan pernapasan untukmengetahui bagaimana keselarasannya (Enoka, 2002). Ketika semuapersyaratan dari aktivitas dan peserta didik diketahui, evaluasi dapatdilakukan untuk menentukan dimana keduanya cocok dan seberapa besar

kebutuhannya. Ini adalah jantung dari tes dan pengukuran, menyocokkankebutuhan individual dengan kebutuhan aktivitas. Tanpa pengertian yangjelas dari keduanya maka tidak akan ada kemajuan kepada tujuan yang akandicapai. Sekali lagi, seseorang harus mengetahui dimana mereka sebelumberada, dan kapan pembelajaran dimulai yang disesuaikan dengankebutuhan peserta didik. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik danbenar antara pendidik dan peserta didik.Ketidak teraturan atau keteraturan ?Tidak boleh dihilangakan anyangmembutuhkan penangan secara individual. Sistem ini tidak ada bedanyadengan pengalaman sulit yang dialami oleh ahli cuaca untuk memperkirakanketidak pastian cuaca. Terlalu banyak variabel yang terlibat dalam prosesuntuk membuat ramalan cuaca, Itu adalah ketidak taturan yang dapatdiperkirakan seperti “Efek kupu-kupu” atau “kebergantungan sensitif terhadapkondisi awal” Lorenz (1993), yang menyatakan jika seekor kupu-kupumengepakkan sayapnya di Brazil dapat menyebabkan tornado di Texas.Cuaca dapat diperkirakan secara sempurna jika seseorang mempunyaipengetahuan yang sempurna tentang semua varibel yang ngmempunyaipengetahuan yang sempurna tentang sesuatu tapi kita harus terus berusahauntuk mengumpulkan sebanyak mungkin pengetahuan yang kita bisasebelum membuat keputusan berhubungan dengan strategi mengajar atauprogram pelatihan. Sebagai kesimpulan, adalah suatu hal yang vital untukmenyebutkan bahwa keputusan yang paling penting dari setiap pengajarputuskan adalah keputusan mengenai hidup orang lain.Untuk tes keterampilan pada cabang-cabang olahraga (sport skilltest) dan tes kesegaran jasmani (physical fitness test) adalah tes yangdilakukan untuk mengetahui domain psykomotor dan domain fisiknya.Dengan pelaksanaan berolahraga tidak dalam waktu singkat dapat dipelajariakan tetapi memerlukan waktu untuk dapat memiliki keterampilan secara

baik. Diperlukannya tes-tes untuk melihat dan memberi informasi apakahsudah dapat dikatakan mampu atau dapat melaksanakannya.Tes-tes yang dilaksanakan dalam memberikan nilai keterampilan akanbanyak membantu para pendidik dalam menganalisis gerakan-gerakan yangbenar dan gerakan yang salah. Dengan memasukkan unsur tes danpengukuran pada tempat yang seharusnya ditempatkan, memungkinkankemajuan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dapat lebih efisien.Pengukuran yang dilakukan dalam keolahragaan atau pendidikanolahraga berdasarkan hal-hal :1. Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang semestinyadiukur, sesuai dengan luas sempitnya tujuan yang kita ukur atau capai.2. hberhubungan erat dengan kemajuan keolahragaan itu sendiri. Metodepengukuran dalam olahraga tidak hanya terbatas dengan tes lapangan.Karena tes lapangan hanya merupakan salah satu bagian daripengukuran. Kenyataan menunjukkan masih banyak hal-hal dalamkeolahragaan yang belum dapat diukur secara langsung.3. Nilai-nilai keolahragaan belum dapat diketahui sebelum dilakukanpengukuran tersebut.4. Pengukuran dalam keolahragaan sangat diperlukan untuk memperbaikiprogram.5. Tes dan pengukuran hendaknya dilaksanakan oleh para petugas yangtelah terlatih dan berpengalaman dalam lapangan tersebut.B. Kegunaan Tes dan Pengukuran1. Menentukan gaimana

kemajuannya dari waktu ke waktu. Untuk itu harus diadakan pengukuran agardiketahui status pada suatu saat ataupun dari saat ke saat. Denganmengetahui tingkat kemajuannya, merupakan bahan yang penting bagipembina untuk menciptakan metode mengajar dan sebagainya. Pembinaannilai keolahragaan yang diberikan oleh guru hendaknya jangan bersifatsubjektif, sebab itu tidak sesuai dengan pandangan pada waktu sekarang.Pemberian nilai dalam keolahragaan dapat berdasarkan pencapaian standardminimal yang berlaku sebagai umur atau tingkatan, dan kenaikkan prestasidari satu tingkat ke tingkat yang lain ditentukan oleh ketangkasan anak dalammencapai standard minimal ini. Dengan sendirinya skala yang dipergunakansebagai standard ini akan berguna dan merupakan bukti pencapaian iasanyadilakukanketerampilanataukemampuan anak. Kalau dipandang dari sudut kematangan jasmaniahnyaataupun ketangkasannya mereka itu akan berbeda. Oleh sebab danketangkasannya, dan diatur sesuai dengan kemajuan dalam pelajarannya.Latihan-latihan seringkali mendasarkan diri pada kecakapan umum dari kelastersebut. Dipandang dari sudut kebutuhan si anak, hal ini tidak dapatmemberikan rangsangan yang cukup bagi anak-anak yang lebih pandaiatau lebih tangkas, oleh karena itu harus diusahakan pemisahan dari anakanak pandai/tangkas dan yang kurang pandai/tangkas dalam pelaksanaantugas-tugas. Adalah merupakan hal yang ganjil apabila didalam pertandinganregu yang kuat dihadapkan regu yang tidak kuat, apa lagi kalau perbedannyasangat menyolok. Untuk pengelompokkan yang homogen baik terhadap lakilaki maupun wanita biasanya mendasarkan diri akan faktor-faktor umur,tinggi dan berat badan. Dengan mengelompokkan yang baik akanmelancarkan jalannya pelajaran dan lebih berhasil di dalam mencapai tujuan.

3.Diagnosa dan BimbinganBimbingan dimaksudkan supaya setiap anak memperoleh mi,bimbinganmengharuskan adanya evaluasi tentang kapasitas dan kemampuan anak.Sehingga proses pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak.Kebutuhan yang diperlukan dalam bidang keolahragaan bagi anakanak merupakan unsur penting. Tetapi untuk mengetahui kebutuhan ituadalah sangat sukar bagi guru. Di Sekolah-sekolah Dasar, sekolah lanjutandan di perguruan tinggi, dimana para guru menghadapi anak-anak dalamjumlah yang besar, tes diagnosa merupakan tugas yang penting, disampingmemerlukan banyak pemikiran, waktu dan perencanaan yang baik. Dari hasiltes akan diperoleh keterangan atau data-data yang diperlukan tentangseseorang anak. Kebutuhan-kebutuhan aktifitas tidak dapat dipenuhi denganhanya melakukan pengukuran yang sederhana saja. Sebab harus disadari,bahwa ketangkasan jasmani seperti halnya kemampuan mental merupakanhal yang sangat ahan-kelemahan dan kebaikan-kebaikan, harus diikuti dengan suatu program yangtertentu untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan kata lain, program iniharus mendasarkan diri akan kebutuhan si anak. Dalam tahun-tahunbelakangan ini telah ada bantuan penting dalam lapangan keolahragaan,ialah cara-cara untuk meramalkan atau mempredik status umum pada Beberapapenyelidikan sedang dilakukan untuk membuat tes yang dapat meramalkansampai di mana atau berapa jauh seorang atlet itu dapat berhasil dalamcabang-cabang olahraga tertentu. Sehingga apabila tes tersebut berhasil,akan berguna dalam membimbing anak baik laki-laki maupun wanita dalammemilih jenis olahraga yang tepat. Dengan demikian dapat diharapkanmencapai prestasi tinggi asalkan lain-lain faktor dipenuhi sebagaimanamestinya.

4.MotivasiAchievement score/ hasil dalam keolahragaan dapat menjadiperangsang bagi anak. Ini merupakan pengukuran obyektif yang dapatdipakai menentukan tingkat kecakapan anak pada waktu itu dan tidakberdasarkan pandangan subjektif dari para guru. Seperti kita maklumi,bahwa setiap anak senang mengetahui statusnya pada waktu itu, dan inidapat merangsang dirinya untuk berlatih lebih giat. Mereka juga mengetahuidimana kedudukannya dibandingkan dengan anak lain. Hal ini tidak terbataspada perorangan saja, tetapi dapat juga pada regu. Suatu regu inginbersaing dengan regu lain. Semangat bertanding menimbulkan nilai-nilaiobjektif dan merupakan rangsangan yang baik bagi kemajuan si anak.5.Perbaikan MengajarTesting dan evaluasiadalah suatu bagian dari pengajaranmempunyai tempat yang tepat dalam program keolahragaan. Tidakseharusnya dalam melakukan tes sebagai pengganti pembelajaran saja. Tesharus ditempatkan pada bagian yang sudah dirancang pada tujuanpembelajaran sebelumnya, sehingga nilai-nilai dari tes tersebut dapat dipakaisesuai dengan tujuan dari bahan pembelajaran yang disajikan. Jikalau paraguru dapat menetapkan faktor ini, testing dan hasilnya sebagai alatpengajaran dapat berfungsi, dapat melengkapi dan memajukan pencapaianpembelajaran, sehingga ini merupakan metode mengajar yang dapatditerima. Praktek-praktek ketangkasan yang dilakukan pada waktu tesataupun pertayaan mengenai pengetahuan yang dikeluarkan waktu testertulis merupakan proses belajar, ini menambah pengertian anak padatingkatan yang lebih baik dan merupakan rangsang untuk perbaikanselanjutnya.6.Menilai Guru, Metode dan Bahan

Dalam setiap pendidikan kerapkali adanya keharusan untuk menilaiefisiensi para guru, metode dan bahan yang diberikan. Kriteria pertamadalam menilai berhasilnya pengajaran ialah efektif atau pengaruh terhadappertumbuhan anak-anak. Pengukuran dapat merupakan suatu bantuan yangbernilai seperti halnya survei, asalkan cara pengukurannya ntukmendapatkan kemajuan anak dalam berbagai sekolah, para guru danpelaksana tes harus betul-betul menyesuaikan semua faktor luar yangmungkin berpengaruh besar terhadap kemajuan anak-anak. Dalam mencobamembandingkan effesiensi pengajaran dengan tidak menyesuaikan faktorfaktor luar tidaklah benar.C.Kriteria Pemilihan TesPara ahli tes dan pengukuran telah ada kesamaan pendapattentang kriteria dalam pemilihan tes. Kriteria tersebut meliputi faktor-faktorsebagai berikut mpunyaiartisejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukanfungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakanmempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsiukurnya, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tesyang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukurandikatakan sebagai tes memiliki validitas rendah.Sisi lain dari pengertianpengukuran.Suatualatukurvalidtas adalah aspek kecermatanyangvalid,tidaksekedarmampumengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikangambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwapengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yangsekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Sebagai

contoh jika kita ingin mengetahui waktu tempuh yang diperlukan dalamperjalanan dari satu kota ke kota lainnya maka sebuah jam tangan biasaadalah cukup cermat dan karenanya akan menghasilkan pengukuran waktuyang valid. Akan tetapi, jam tangan yang sama tentu tidak dapat memberikanhasil ukur yang valid mengenai waktu yang diperlukan seorang atlet pelari 100meter, dikarenakan dalam hal itu diperlukan alat ukur lain yang harus dapatmemberikan perbedaan satuan waktu terkecil sampai kepada pecahan detik.Menggunakan alat ukur yang bertujuan untuk mengukur suatu aspek tertentuakan tetapi tidak dapat memberikan hasil ukur yang cermat dan teliti tentuakan menimbulkan berbagai kesalahan.Sebagaimana telah dikemukakan di atas ,pengertian validitas sangaterat berkaitan dengan masalah tujuan pengukuran . Olah karena itu, tidak adavaliditas yang berlaku umum untuk semua tujuan pengukuran. Suatu alat ukurbiasanya hanya merupakan ukuran yang valid untuk satu tujuan yang spesifik.Dengan demikian, predikat valid seperti dinyatakan dalam kalimat “tes inivalid” adalah kurang lengkap. Pernyataan valid harus diikuti oleh keteranganyang menunjuk kepada tujuan ukur, yaitu valid unutk mengukur apa. Danketerangan itu harus menunjuk kepada pengertian valid bagi kelompok gkapdapatdiilustrasikan oleh kalimat “ Tes ini valid untuk mengukur IQ orang Indonesiadewasa” (misalnya).Dari cara estimasinya yang disesuaikan sifat dan fungsi setiap tes,tipe validitas pada umumnya digolongkan dalam tiga katagori, yaitu contentvalidity (validitas isi), construct validity (validitas konstrak), dan criterionrelated validity (validitas berdasar criteria). Sebagaimana namanya, validitasisi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tesdengan analisis rasional atau lewat professional juggment. Validitas isi iniharus memuat isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur.Validitas Konsrak adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauhmanates mengungkap suatu trait atau konstak teoretik yang hendak diukurnya(Allen & Yen,1979). Pengujian validitas konstrak merupakan proses yang

terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep menganai trait yangdiukur. Walaupun pengujian validitas konstrak biasanya memerlukan teknikanalisis statistika yang lebih kompleksdaripada teknik-tenik yang dipakaipada pengujian validitas emperik lainya akan tetapi hasil estimasi validitaskonstrak tidak dinyatakan dalam bentuk suatu koefisien validitas.Validitas berdasarkan criteria. Prosedur pendekatan validitas berdasarcriteria menghendaki tersedianyakriteriaeksternal yang dapat dijadikandasar pengujian skor tes. Suatu kriteria adalah variabel perilaku yang akandiprediksikan oleh skor tes atau berupa suatu ukuran lain yang releven.Untukmelihat tingginya validitas berdasarkan kriteria dilakukan komputasi korelasiantara skor tes dengan skor kriteria. Koefisien ini merupakan koefisienvaliditas bagi tes yang bersanggkutan, yaitu r xy, dimana x melambangkanskor tes dan y melambangkan skor mahandarikatareliabilityyangmempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitastinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). tiketerpercayaan,keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya. Namun idepokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasilsuatu pengukuran dapat dipercaya.Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kalipelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperolehhasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memangbelum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya asilbeberapakalipengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu maka hasilpengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan sebagai tidak reliabel.

Pengertian reliabilitas alat ukur atau reliabilitas hasil ukur biasanyadianggap sama. Namun penggunaan masing-masing perlu diperhatikan.Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur erat berkaitan denganmasalah eror pengukuran (error of measurement). Eror pengukuran sendirimenunjukkan pada sejauh mana inkonsistensi hasil pengukuran terjadiapabila pengukuran ulang pada kelompok individu yang sama. Konsepreliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur eret berkaitan dengan eror dalampengambilan sampel (samping eror) yang mengacu kepada inkonsistensihasil ukur apabila pengukuran dilakuan ulang pada kelompok individu yangberbeda.3. ObjektifitaObjektifita adalah derajat kesamaan hasil dari dua atau lebih pengambiltes (tester). Pengertian objektifita hampir sama dengan reliabilita, keduaduanya tentang hasil pengukuran yang tetap atau sama/hampir sama.Reliabilita menunjukkan suatu pengambil tes yang mengadakan ulangan testerhadap suatu objek kemudian hasilnya dibandingkan sedangkan dalamobjektifita terdapat dua atau lebih pengambil tes dalam mengetes suatu objekyang kemudian hasilnya dibandingkan.4. NormaData yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran masihdimungkinkan untuk diinterprestasikan. Sebelum data diinterprestasikan,akan memerlukan pengubahan skore atau nilai, sehingga data atau informasitersebut dapat diartikan dengan benar dan tepat. Skore atau nilai yangdiperoleh tidak langsung diolah akan tetapi diperlukan suatu acuan nilai yanglebih tepat diartikan pula sebagai norma penilaian. Acuan norma adalahmenunjukkan kedudukan seseorang peserta tes diantara kelompoknya.Apakah peserta tersebut tergolong lebih pandai atau kurang pandai ataukahia termasuk golongan sedang.

Data-data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran merupakandata yang acak dan berada dalam kemampuan yang dicapai untuk dapatmenyamakan hasil dan menempatkannya diperlukan adanya acuan norma.Acuan norma ini dapat dipakai dengan penggunaan dari angka kasar keangka table. Angka table inipun adalah angka-angaka yang terdapat padaangka table dapat diklasifikasikan kembali apakah nilainya termasuk rendah,sedang atau baik.

BAB IIPENGUKURAN KESEGARAN JASMANIPengertian Kesegaran Jasmani.Kesegaran jasmani adalah merupakan terjemahan dari kata PhysicalFitness yang dapat diartikan sebagai kondisi jasmani yang menggambarkankemampuan jasmani, dapat pula diartikan kemampuan seseorang untukmelakukan suatu pekerjaan tertentu dengan cukup baik, tanpa mengakibatkankelelahan.Kesegaran jasmani merupakan aspek fisik dari kesegaran yang menyeluruh,yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidupproduktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik yang layak.Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang menggambarkan potensidan kemampuan jasmani untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan hasilyang optimal tanpa memperlihatkan keletihan yang berarti. Sedangkan menurutPresident's Council on Physical Fitness and Sports mendefmisi kesegaran jasmaniadalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh vitalitasdan kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih cukupenergi untuk bersantai pada waktu luang dan menghadapi hal-hal yang sifatnyadarurat (emergensi). Dari pengertian-pengertian di atas mempunyai kesamaanmengenai kesiapan dan kesanggupan untuk melaksanakan tugas yangmemerlukan tenaga fisik secara efisien dan efektif. Yang dimaksudkan denganefisien dan efektif adalah dapat mengatasi dan menyelesaikan tugas tanpamenderita/mengalami kelelahan yang berarti serta dapat melanjutkan tugastugas berikutnya atau dengan kata lain masa pemulihannya tidak memerlukanwaktu yang lama.Pentingnya kesegaran jasmani bagi anak usia sekolah antara lain dapatmeningkatkan kemampuan organ tubuh, sosial emosional, sportivitas, dansemangat kompetisi. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa kesegaranjasmani memiliki korelasi positif dengan prestasi akademis. Dari sudut pandang

pendidikan upaya peningkatan kesegaran jasmani memiliki tujuan antara lain:(1 ) Pembentukan gerak, (2) Pembentukan prestasi, (3) Pembentukan sosial, dan(4) Pertumbuhan badan.Pada kesegaran jasmani dapat dibagi menjadi beberapa Komponen-komponenKesegaran Jasmani dan dibagi menjadi dua aspek kesegaran jasmani yaitu: (1)Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness)dan (2) kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill relatedfitness). Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi: (a)daya tahan jantung paru (kardiorespirasi), (b) kekuatan otot, (c) daya tahan otot,(d) fleksibilitas, dan (e) komposisi tubuh. yang berhubungan dengan keterampilanmeliputi: (a) kecepatan, (b) power (c) keseimbangan, (d) kelincahan, (e) koordinasi,dan (f) kecepatan reaksi.Ada juga tingkatan kesegaran jasmani yang harus dimiliki oleh orang yangbekerja cukup berat seperti militer dan biasa dikatagorikan pada motor fitnessatau para atlet yang harus memiliki kemampuan fisik melebihi dari tingkatkesegaran jasmani yang baik saja akan tetapi harus memiliki kemampuan fisiksecara menyeluruh yang biasa disebut dengan general motor ability atau motorability, pembagian komponen-komponen tersebut seperti pada gambar dibawahini.1) Daya tahan jatung dan paru / Endurance.Daya tahan jantung dan paru adalah kesanggupan sistem jantung, paru-parudan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitassehari-hari, dalam waktu cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.Daya tahan jatung dan paru sangat penting untuk menunjang kerja otot, yaitudengan cara mengambil oksigen dan mengeluarkan keotot yang aktif. Dan padadaya tahan ini ada juga yang dinamakan dengan daya tahan otot lokal.Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secaraterus-menerus pada tingkat intensitas sub maksimal. Pada dasarnya daya tahankekuatan otot merupakan rentangan antara daya tahan dan kekuatan otot. Daya

tahan otot diperlukan untuk mempertahankan kegiatan yang sifatnya didominasioleh penggunaan otot atau kelompok otot.Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi sccaraterus-menerus pada tingkat intensitas sub maksimal. Pada dasarnya daya tahankekuatan otot merupakan rentangan antara daya tahan dan kekuatan otot. Dayatahan otot diperlukan untuk mempertahankan kegiatan yang sifatnya didominasi olehpenggunaan otot atau kelompok otot.Seperti halnya pada komponen lain, daya tahan otot hanya diperlukan sebataskebutuhan dalam melakukan aktivitas otot. Beberapa kegiatan yang dominanmemerlukan kemampuan daya tahan otot pada anak-anak termasuk di dalamnyabentuk-bentuk permainan kecil maupun besar (umpamanya bermain tali), panjattebing atau lari lintas alam bagi yang sudah berusia dewasa. Sedangkan pada atletdapat dicontohkan pada pelaksanan pullup/bergantung angkat badan semampunya.2) Kekuatan otot / StrengthSecara fisiologis kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompokotot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan ataubeban. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya (force) yangdapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam suatu satu kontraksimaksimal. Kekuatan otot merupakan hal penting untuk setiap orang.3) Kelentukan / Fleksibilitas.Fleksibilitas adalah kemampuan send

pengukuran memiliki arti yang berguna untuk menentukan informasi tentang suatu objek secara tepat. Sedangkan Kinkendall berpendapat bahwa pengukuran adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang suatu objek atau individu. Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa performa dan untuk mengumpulkan data. .