Transcription

BUKU ban ataspertanyaanpertanyaan mahasiswatingkat akhir yangsering muncul dalampenelitian pendidikansainsYanti HerlantiPendidikan IPA – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan – UIN Syarif Hidayatulah - Jakarta

Tanya Jawab Seputar Penelitian PendidikanSainsJawaban atas pertanyaan-pertanyaan mahasiswa tingkatakhir yang sering muncul dalam penelitian pendidikan sainsPenulisYanti HerlantiISBN 978-602-17290-3-8Pendidikan Ilmu Pengetahuan AlamFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.Universitas Syarif HidayatulahJakarta2014ii

KATA PENGANTARAlhamdulillahirobilalamin, dengan bantuan dan kemudahanyang diberikan Alloh SWT, buku kecil ini selesai direvisi. Buku iniditerbitkan secara intern sejak tahun 2006, kemudian direvisi tahun2008, dan pada tahun 2014 ini akan mulai diterbitkan secara luas,mengingat permintaan cetak ulang secara nasional cukup banyak.Buku ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang seringmenjadi permasalahan dalam penelitian pendidikan khususnya sains,ada 40 pertanyaan yang terkumpul dalam buku ini. Buku inidisajikan dengan membahas penelitian pendidikan sains dari sisiontologi, epistimologi, maupun aksiologinya. Pada bab awaldikemukan kajian ontologi dan epistimologi dari pendidikan sainsdan penelitian pendidikan sains. Bab kedua merupakan bab yangberkaitan dengan metodologi penelitian yang sering menjadipertanyaan para mahasiswa. Bab tiga berkaitan dengan analisis datayang terkait dengan berbagai uji-uji statistik yang biasanyadigunakan dalam penelitian pendidikan. Bab empat berisi tips danlebih dari 60 contoh judul penelitian pendidikan sains, yangdiharapkan menjadi sumber inspirasi bagi mereka yangmembutuhkan judul penelitian.Pada edisi revisi ini, penulis menambahkan beberapapertanyaan yang sering ditanyakan mahasiswa dan juga guru, dalamhal penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian campuran, danpenelitian pengembangan serta penelitian R&D. Akhir kata,mudah-mudahan karya kecil ini dapat bermanfaat bagi mahasiswayang sedang menyelesaikan tugas akhir dan bagi kemajuanpendidikan sains.Bogor, 10 November 2014Penulis,Yanti Herlantiiii

DAFTAR ISINoIsiHalaman1.Pengantariii2.Daftar IsiivBab I. Penelitian Pendidikan Sains3.#1. Apa bedanya penelitian sains dan penelitianpendidikan sains14.#2. Hal apa saja yang bisa diteliti dalampendidikan sains?45.Bab II. Metodologi Penelitian6.#3. Apa perbedaan penelitian kualitatif dankuantitatif?7.#4. Apa maksud penelitian mix method (metodepenelitian kombinasi)?108.#5. Apa itu penelitian dan pengembangan(R&D) dan penelitian pengembangan(developmental research)?149.#6. Apa saja jenis-jenis penelitian pendidikan?17910. #7. Bagaimana cara menentukan jenis penelitianyang akan kita pilih?2111.#8. Apa yang dimaksud dengan penelitian tindakkelas (PTK)?2212.#9. Apa bedanya PTK dan non PTK2413.#10. Masalah apa yang dapat diteliti dalam PTK28iv

14.#11. Bagaimana cara menemukan masalah dalamPTK?Karena sering sekali guru merasa tidakpunya masalah.3015.#12. Apakah PTK masilh memerlukan hipotesispenelitian3016.#13. Bagaimana perumusan masalah dalam PTK3217.#14. Apakah desain penelitian harus selaludicantumkan dalam proposal atau laporanpenelitian?3318.#15. Jika kita mengambil dua kelas dari 10 kelasdua yang ada di sebuah SMP, maka namateknik pengambilan sampelnya apa?3519.#16. Berapa jumlah sampel yang harus diambiluntuk mendapatkan data yang representatif?3620.#17. Apa guna instrumen dalam penelitian?3721.#18. Jika kita ingin melihat hasil belajar siswa,instrumen apa yang tepat?3822.#19. Apakah nilai rapor merupakan instrumenpenelitian?4723.#20. Apakah instrumen harus senantiasa diujivaliditas dan reliabilitasnya?4724.#21. Saya ingin melakukan penelitian terhadapseorang guru yang menjadi favorit siswa dalammengajarkan sains, instrumen apa saja yangharus disiapkan?5625.#22. Instrumen apa yang dapat digunakan untukpenelitian yang bersifat kualitatif?64v

26. #23. Bagaimana bentuk penelitian kualitatifdalam pendidikan sains?Bab III. Analisis Data27. #24. Dalam analisis data sering disebutkanvariabel bebas dan variabel terikat. Apamaksudnya?466928. #25. Bagaimana cara menentukan uji statistikyang tepat?7029. #26. Apa bedanya antara uji beda T, Wilcoxon,dan U Mann Whitney?7230. #27. Apa itu normal gain?7631. #28. Kapan normal gain digunakan?7632. #29. Jika kita mendapati data penelitian, hasilpre tes antara kelompok kontrol dan eksperimenberdasarkan uji t atau non parametrik berbedasignifikan, apa yang harus saya lakukan?7733. #30. Jika kita ingin melihat ada atau tidakperbedaan rata-rata dari 3 kelompok uji apayang digunakan?Contohnya kita inginmengetahui adakah perbedaan sikap siswa MI,MTS, dan MA terhadap Sains?7834. #31. Apa bedanya uji Momen Pearson denganSpearman?7935. #32. Untuk mengukur apakah uji regresi?7936. #33. Uji statistika apa yang cocok untuk PTK?8037. #34. Pada PTK biasanya digunakan minimal 2siklus. Bagaimana melakukan uji statistikanya?81vi

38. #35. Dalam PTK antara siklus I dan II biasanyaberbeda topik. Bisakan uji paired sample T testdigunakan pada data post test di siklus I dan II,walaupun berbeda topik?82Bab IV. Tema Penelitian Pendidikan Sains39. #36. Saya kesulitan mencari judul penelitian, apayang harus saya lakukan?8340. #37. Darimana saya bisa mendapatkan trendpenelitian sains secara nasional dan internasional?8941. #38. Penelitian apa yang masih jarang dilakukandi Indonesia?9042. #39. Dimana kita bisa melihat apa yang sedangtrend dalam pendidikan sains?9143. #40. Hal apa yang penting untuk diteliti dalampendidikan sains?9244. Daftar Pustaka93vii

BAB IPENELITIAN PENDIDIKAN SAINS# 1. Apa bedanya penelitian sains dan penelitianpendidikan sains?Untuk menjawab ini semua, maka terlebih dahulu kitamemahami arti sains dan pendidikan. Sains diartikan sebagaisemua pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah.Metode ilmiah merupakan siklus induksi, deduksi, verifikasi,dan pencarian terus menerus untuk memperbaiki teori yangpada dasarnya dikemukan secara tentatif (Kemeny [Poedjiadi,1999:25). Jadi sains merupakan hasil observasi/penelitianyang terkoordinasi, terstruktur dan sistematis terhadapperistiwa alam yang dilakukan oleh seorang saintis (ilmuwan).Hasil penelitian para ilmuwan biasanya dikomunikasikan dandidiskusikan di antara para ilmuwan yang menekuni bidangyang sama. Ekplanasi para ilmuwan ini disebut eksplanasiilmiah.Pendidikan adalah ilmu terapan yang melibatkanpsikologi, pedagogi, dan sosiologi. Istilah pedagogue munculpada zaman Yunani dan Romawi kuno, istilah ini diberikanpada seorang wanita yang bertugas mengasuh dan mendidikanak. Istilah ini kemudian diperluas untuk seseorang yangmemiliki keahlian mengajar. Pedagogi sejak abad ke 19diartikan sebagai ilmu dan seni mengajar. (Poedjiadi, 1999:2829).Pendidikan sains adalah upaya para pendidikmenggunakan hasil penelitian ilmiah dari para ilmuwan,untuk disesuaikan dengan perkembangan intelektual pesertadidik. Sains yang dipelajari di sekolah ini diistilahkan dengansains sekolah (school science). Sains sekolah harus mempunyaikedalaman yang berbeda antara jenjang masing-masing

2 sekolah, dan diolah secara pedagogik oleh guru. Sehinggasains sekolah merupakan hasil ekplanasi pedagogik. Pemetaanhubungan antara ekplanasi pedagogik dan ekplanasi ilmiahilmuwan dijelaskan oleh Siregar (1999:20) pada Gambar 1.1.Pada Gambar 1.1 tampak bahwa ilmuwan denganekplanasi ilmiahnya mengkomunikasikan hasil temuannyapada rekan sejawat sesama ilmuwan, kemudia ia pun membuatsebuah subject matter (bisa berupa buku atau publikasi ilmiahdalam bentuk jurnal, makalah, dll). Subject matter inilah yangakan diajarkan kepada siswa di sekolah, agar subject matter inimudah dipahami oleh siswa (accessible) dan mudah diajarkanoleh guru (teacheable), subject matter dengan ekplanasi ilmiahharus ditranfer terlebih dahulu menjadi ekplanasi pedagogi.Ekplanasi pedagogi menggabungkan ilmu pedagogi dan ilmupsikologi, sehingga subject matter sesuai dengan tingkatketerampilan berpikir siswa. Prasyarat utama yang harusdiperhatikan oleh guru adalah ”ekplanasi pedagogi tidakbertentangan dengan ekplanasi ilmiah”. Jadi seorangguru harus menguasai materi yang diajarkan dengan baikmelalui penyerapan terhadap materi yang dikemukakan olehilmuwan.

adogikalTEACHABLEPsikologikalACCESSIBLEGambar 1.1. Hubungan antara ekplanasi ilmiah danekplanasi pedagogiDari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwapendidikan sains adalah upaya mengajarkan/ membelajarkansains di sekolah. Pendidikan sains ini secara epistimologiberada dalam wilayah pendidikan. Ilmu pendidikan beradadalam lingkup ilmu sosial, sehingga penelitian pendidikantermasuk pendidikan IPA berada dalam lingkup penelitiansosial bukan penelitian sains. Perbedaan penelitian sains dansosial terlihat pada Tabel 1.1.

4 Tabel 1.1. Perbedaan penelitian sains dan sosialNo1.HalParadigmayangdigunakanPenelitian sainsParadigma positivistik.Paradigma inimemandang bahwakebenaran diperolehsetelah hipotesisdiverifikasi tianFenomena alam yangdipandang sebagaifragmen-fragmen yangdapat diisolasi darilingkungannya. Yangditeliti disebut objekpenelitian dan tidak adasaling ketergantunganKuantitatif denganeksperimen dilaboratoriumPenelitian sosialParadigma naturalistik.Paradigma inimemandang bahwakebenaran diperolehmelalui observasi ataupenelitian terhadapfenomena di lapangan(studi lapangan)Persoalan manusia dimasyarakat (termasukkomunitas pembelajarandi sekolah) yang bersifatmutltikausal dankompleks. Yang ditelitidisebut subyek penelitianbukan obyek penelitian.Kuantitatif tidak selaluharus eksperimen ataukualitatif# 2. Hal apa saja yang bisa diteliti dalam pendidikansains?Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita harusmemahami dulu komponen-komponen yang terlibat dalamproses belajar mengajar (PBM) secara umum. MenurutSiregar (1999:17), PBM senantiasa melibatkan tigakomponen, yaitu materi subyek/bahan ajar, pembelajar/siswa,dan pengajar/guru. Hubungan antara ketiga komponentersebut digambarkan pada Gambar 1.2.

5PembelajarPengajarMaterisubyekG am bar 1.2.T iga Kom ponen d alam Pros esBelajar M enga jarPenelitian pendidikan secara umum dapat menelitikomponen pengajar seperti minat, kesiapan mengajar,motivasi mengajar, dan faktor intern pangajar (misalnya: IQ,EQ, SQ) maupun ekstern pengajar (misalnya: keaktifan dalammengikuti training kependidikan, Musyawarah Guru MataPelajaran /Kelompok Kerja Madrasah, dll). Komponenpembelajar misalnya minat, kesiapan belajar, motivasi belajar,dan faktor intern pembelajar (misalnya: IQ, EQ, SQ, dll)maupun ekstern pembelajar (misalnya: musik, les privat, peergroup, dll). Komponen materi subyek misalnya jenis-jenismateri subyek (buku teks, LKS, VCD/DVD, komputerinteraktif, Chart atau gambar, dll). Hal lain yang dapat ditelitiadalah hubungan antar komponen dalam PBM. Hubunganantara pengajar dan pembelajar, yang diejawantahkan dalammodel-model pembelajaran, strategi pembelajaran, mbelajaran. Hubungan antara materi subyek denganpengajar atau materi subyek dengan pembelajar dapat ditelitidari segi keterbacaan materi subyek tersebut.Ada keistimewaan dalam penelitian pendidikan sains,keistimewaan ini dikarenakan pendidikan sains merupakansuatu ekplanasi pedagogi yang diberikan pengajar/penulisbuku pelajaran kepada pembelajar berdasarkan kepada

6 ekplanasi ilmiah para ilmuwan. Persoalan dalam pendidikansains dan juga tugas dari guru/pembuat buku sains adalahbagaimana ekplanasi ilmiah para ilmuwan dapat dipahamidengan mudah oleh para siswa. Inilah yang acapkali jadimasalah, “konsep-konsep yang dikemukan nya”.Jika penelitian di bidang pendidikan sainsmementingkan unsur kebermanfaatannya bagi guru-gurusains, maka sebaiknya penelitian dalam pendidikan sainsdimulai dari pertanyaan, “konsep apa yang dianggap sukar olehguru dalam mengajarkannya dan oleh siswa dalammemahaminya?”. Selanjutnya menentukan komponen apayang akan diteliti, “apakah materi subyek, pembelajar,pengajarnya atau hubungan antar kompnen tersebut?”.Jika penelitian pendidikan sains mementingkan rasaingin tahu, maka penelitian pendidikan sains dimulai dengansebuah pertanyaan, “Konsep sains mana yang sering terjadimiskonsepsi?” atau “Metode pembelajaran sains apa yangsering digunakan guru? Mengapa guru lebih memilih metodetersebut”.Jika penelitian pendidikan sains mementingkanpemecahan masalah, maka penelitian dimulai dengan sebuahpertanyaan, “Bagaimana mengatasi peserta didik yang kurangpartisipasi dalam pembelajaran sains?”. Penelitian untukpemecahan masalah sebaiknya melakukan observasi terlebihdahulu.Tabel 1.2. memperlihatkan sebuah contoh penelitianyang dikembangkan berdasarkan kesulitan guru mengajarkanmateri genetika. Kesulitan ini kemudian didekati denganpenelitian yang berorientasi pada manfaat, rasa ingin tahu, danpemecahan masalah.

7Tabel 1.2. Contoh penelitian berdasarkan kesulitanguru mengajarkan materi genetikaKomponenyang ditelitiMateri salahRasa ingin tahuPembelajarKebermanfaatanPemecahanmasalahRasa ingin tahuContoh judul penelitianPengaruh penggunaanmultimedia interaktifterhadap hasil belajar siswapada topik Hereditas di SMPXPenggunaan buku komikGenetika untukmeningkatkan hasil belajarsiswa SMAAnalisis wacana terhadapbuku komik Genetika karyaGonick dan WheelisHubungan antara partisipasibelajar siswa dengan hasilbelajar siswa pada topikGenetikaPenggunaan tutor sebayauntuk meningkatkan hasilbelajar siswa SMAAnalisis miskonsepsi siswapada materi Genetika SMA

8

9BAB IIMETODOLOGI PENELITIAN# 3. Apa perbedaan penelitian kualitatif dankuantitatif?Perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatifbisa dilihat dari Tabel 2.1 (Gall et al, 2003:278-513 &Sudjana & Ibrahim, 1989:195)).Tabel 2.1. Perbedaan Penelitian Kuantitatif danKualitatifAspekTujuanSifatAnalisis isiJenispenelitianPenelitian kuantitatifUntuk menguji hipotesadari data-data yangdikumpulkan sesuai teoriatau konsep sebelumnya(verifikasi)Hypothesis testingMenggunakan ukuranfrekuensi simbol atauatribut atau bilangannumerik, danmenggunakan statistikuntuk menganalisis data.Ekperimen dan nonekperimen (deskriptif,kausal komperatif,korelasional)Penelitian kualitatifUntuk menghasilkangrounded theory, yaituteori yang timbul daridata bukan dari hipotesaGenerating theoryBerkaitan dengan adaatau tidak adanyaatribut, danmenggunakan induksianalitik untukmenganalisis dataStudi kasus, Etnografik,fenomologis, penelitiansejarahHarus dicatat bahwa metode kualitatif tidak antiverifikasi dan tidak bertentangan dengan metode kuantitatif,tetapi penelitian kualitatif lebih memilih menggunakan data

10 sebagai sumber teori dari pada hanya untuk mengujikebenaran teori terdahulu.# 4. Apa maksud penelitian mix method (metodepenelitian kombinasi)?Creswell & Clark (2007:5) menyatakan tentangmakna metode penelitian kombinasi adalah sebuah desainpenelitian yang melibatkan asumsi filosofi yang menentukanteknik pengumpulan dan analisis data melalui prosescampuran kualitatif dan kuantitatif. Jadi penelitian kombinasimelibatkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secarabersamaan. Berdasarkan asumsi filosofi, ada empat elemenfilosofi yang menjadi pandangan dalam dunia pendidikan.Empat elemen tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2.Tabel 2.2 Empat Asumsi Filosifi dalam Penelitianyang Menentukan Jenis Metode PenelitianPost positivisme Metode sainstifik atau empirisbersifat kuantitatif. Determinasi kausatif /sebabakibat Observasi dan eksperimen Verifikasi teoriPartisipatoris Bersifat politis (penelitianharus dihubungan pada agendapolitik) Berorientasi pada isupemberdayaan Kolaboratif Berorientasi pada perubahanSumber: Creswell (2010:8)Konstruktivisme Interpretivisme yangbersifat kualitatif. Pemahaman Konstruksi sosial danhistoris. Penciptaan teoriPragmatisme Efek-efek tindakan Berpusat pada masalah Bersifat pluralistik Berorientasi pada praktekdunia nyata.

11Empat asumsi filosofi itu melahirkan tiga strategipenelitian yaitu kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi. Tabel2.3 memperlihatkan perbedaan antara kuantitatif, kualitatif,dan kombinasi.Kuantitatif(Kuan)Tabel 2.3 Strategi PenelitianKualitatif (Kual)KombinasiKual Rancanganekperimen Rancangan survei Penelitian naratif Fenomology Etnografi Grunded Theory Studi KasusKuan- Sekuensial/bertahap Konkruen/satuwaktu TransformatifSumber: Creswell (2010: 18)Jadi dalam penelitian kombinasi (mixed method)didalamnya mengandung metode kuantitatif (kuan) dankualitatif (kual). Hanya saja pada prakteknya pengunaan kuandan kual berbeda ada yang secara bertahap, ada yang satuwaktu, dan ada yang bersifat transformatif.Penelitian kombinasi dilakukan secara bertahap(sekuensial) yaitu kuan dilanjutkan dengan kual. Sugiono(2012:38) menggambarkan metode kombinasi sekuensialseperti gambar mpulandatakualKesimpulanInterpretasidari seluruhdataGambar 2.1 Model Bertahap pada alisisdata

12 Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa penelitian berawaldari pengumpulan dan analisis data secara kuantitatif (terlihatpenggunaan huruf kapital pada kuantitatif [KUAN])dilanjutkan dengan metode kualitatif (terlihat daripenggunaan huruf lite pada kualitatif [kuan]). Perbedaanpenggunaan huruf kapital dan bukan juga menunjukkan,bahwa data pada penelitian kualitatif bersifat mendukung, dandata primernya berupa penelitian kuantitatif. Metode inidilakukan jika peneliti tidak puas dengan hasil penelitiankuantitatif, sehingga perlu diperdalam dengan metodekualitatif. Jadi kuantitatif dan kualitatif bersifat menyambungtidak sendiri-sendiri.Misalkan seorang peneliti inginmengetahui “Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogi guruterhadap pengajaran Biologi?” Pada awalnya peneliti mengujikompetensi pedagogi guru dengan memberikan tes, kemudianmengumpulkan rencana pembelajaran, dan mengobservasipengajaran guru di kelas. Hasil tes bersifat kuantitatif.Penilaian terhadap rencana pembelajaran dan implementasipengajaran di kelas dapat dinilai secara kuantitatif melaluipembuatan rubrik dan dianalisis secara kuantitatif, tetapi dapatpula dokumen dan observasi pengajaran guru dianalisisdatanya secara kualitatif dengan analisis dokumen dan analisiswacana tindakan pedagogi guru selama mengajar. Datakuantitatif dihubungkan dengan data kualitatitif untukmemperoleh kesimpulan “Ada atau tidak pengaruhkompetensi pedagogi terhadap pengajaran para guru biologi”.Penelitian kombinasi dilakukan dalam satu waktu(konkruen) yaitu kuantitatif dan kualitatif dilakukan secarabersamaan dan berimbang. Metode kombinasi konkruen yangbanyak digunakan adalah model desain konkruen triangulasi.Gambar model konkruen triangulasi digambarkan olehSugiono (2012:41) seperti pada Gambar 2.2. Pada gambar

13terlihat bawa antara kuantitatif dan kualitatif perannya sama(huruf kapital digunakan baik pada kuantitatif maupunkualitatif).KUAN KUANPengumpulan dataKUANAnalisis dataKUALKUALPengumpulan dataData yang dihasilkandibandingkanKUALAnalisis dataGambar 2.2 Metode Penelitian Kombinasi ModelKonkruenPenelitian yang sama yaitu “Bagaimana pengaruhkompetensi pedagogi guru terhadap pengajaran Biologi?”dapat dilakukan dengan menggunakan penelitian kombinasimodel konkruen. Pertama peneliti menggumpulkan datasecara kuantitatif bersumber dari hasil tes, penilaian rencanapembelajaran, dan penilaian pengajaran guru di kelas. Padasaat yang bersamaan peneliti juga mengumpulkan data secarakualitatif dengan mewawancarai kepala sekolah, rekan sejawat,dan peserta didik terkait kompetensi pedagogi guru yangmenjadi subyek penelitian. Kedua data yang telahdikumpulkan dianalisis secara masing-masing. Untuk datakuantitatif akan dihasilkan skor hasil tes, skor rencanapembelajaran, dan skor implementasi pengajaran guru di kelas.Untuk data kualitatif akan dihasilkan data yang bersifatpaparan atau deskripsi. Kedua data tersebut kemudiandibandingkan dan dihasilkanlah sebuah kesimpulan.

14 Penelitian kombinasi transformatif menurut Creswel(2010:23 & 101) adalah penelitian yang menggunakanpresfektif teori tertentu. Misalnya teori Martens (2003)digunakan sebagai teori yang digunakan untuk riset-riset padaisu feminis, ethnis/ras, dan disabilitas. Contoh penelitiannyaadalah sebagai berikut.Hopson dkk meneliti isu yang sering muncul pada masyarakaturban yang didominasi masyarakat AfroAmerican yang terjangkitHIV AIDS. Teori transformatif-emansipatoris digunakan untukmeneliti bahasa para paritisipan yang terjangkit penyakit HIVAIDS. Pertama-tama mereka melakukan wawancara terbukapada 75 orang untuk mengidentifikasi tema bahasa. Merekajuga mewawancarai 40 orang untuk mengidentifikasi demografi,rutinitas harian, pengunaan obat-obatanm pengetahuan HIVAIDS, narkoba, dan prilaku sosio-seksual. Data kualitatif inidigunakan untuk membuat instrumen yang akan menjaring datayang bersifat kuantitatif.# 5. Apa itu penelitian dan pengembangan (R&D)dan penelitian pengembangan (developmentalresearch)?Ada dua macam yaitu Penelitian pengembangan saja(developmental research) dan penelitian & pengembangan(R&D). Makna kedua penelitian itu berbeda. Penelitianpengembangan hanya mengembangkan saja, sedangkanpenelitian R&D mengandung riset. Dalam penelitian R&Dsetiap pengembangan yang dilakukan haruslah didasarkanpada riset.Penelitian R&D banyak digunakan sebagai metode padapenelitian hibah bersaing atau disertasi dibeberapa perguruantinggi. Sugiono (2011:407) menjelaskan penelitian dan

15pengembangan (R&D) adalah penelitian untuk menghasilkanproduk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.Langkah dalam penelitian R& D digambarkan pada Gambar2.3.Potensi danmasalahPengumpulan DesaindataprodukValidasidesainUji cobapemakaianRevisiprodukRevisi desainUji cobaprodukRevisi produkProdukMasalGambar 2.3 Langkah Penelitian danPengemabanganPenelitian yang bersifat R&D harus dipastikan bahwadalam setiap perpindahan langkah didasarkan pada risettertentu. Misalnya untuk tahapan potensi masalah, metodepenelitian apa yang dilakukan di tahapan ini? Lalu bagaimanalangkah penelitiannya dan bagaimana hasilnya.Setiapperpindahan dari satu langkah ke langkah lainnya haruslahdidasarkan pada penelitian bukan semata-mata karenapemikiran saja. Penelitian (riset) tidak sekedar ada pada saatuji coba produk yang biasanya melibatkan desain penelitianeksperimen.Gall et al. (2003:570) menawarkan model R&D WalterDick & Lou Carey untuk penelitian dan pengembangandibidang pendidikan. Model ini terdiri dari sepuluh langkahyaitu menilai kebutuhan untuk indentifikasi tujuan,menyusun analisis pengajaran, menganalisis konteks danpembelajar, menulis tujuan kinerja, mengembangan instrumen

16 angkan dan memilih materi pengajaran, mendesaindan menyusun evaluasi formatif, memperbaiki pengajaran, danmendesain penyusunan evaluasi sumatif.Penelitian dan pengembangan (R&D) bersifatlongitudinal (panjang dan berkelanjutan). Oleh sebab itu,penelitian seperti ini tidak disarankan dilakukan pada jenjangpendidikan Strata I (S1) dan II (S2), bahkan untuk stata III(S3) pun terutama untuk yang mengambil jalur kuliah (bycourse) perlu dipertimbangkan masalah waktu, karenakesempatan meneliti di pendidikan S3 by course hanya 1-2tahun saja.Penelitian pengembangan saja (developmental research)biasanya digunakan sebagai alternatif untuk memangkas R&Dyang terlalu lama. Biasanya penelitian ini dilakukan olehmahasiswa stata III (S3). Penelitian pengembangan adalahupaya untuk mengembangkan suatu produk dan bukan untukmenguji teori.Gravenmeijer & Cobb (2006:25)mengungkapkan ch from a learningdesign perspectivesebuah kumulatif proses siklus seperti pada Gambar 2.4.25Gambar 2.4 Penelitian Pengembangan sebagaiSebuah Kumulatif Proses SiklusFigure 3.1 Developmental research, a cumulative cyclic processnorms, and the revision of those specific aspects of the design. The designexperiment therefore consists of cyclic processes of thought experimentsand instruction experiments (Freudenthal 1991; Figure 3.1).We may associate these microcycles of design and analysis with Simon’s(1995) “mathematical teaching cycle.” According to this idea, a mathematics teacher will first try to anticipate what the mental activities of thestudents will be when they participate in some envisioned instructional activ-

17Berdasarkan Gambar 2.4 kita mengetahui bahwapeneltian pengembangan terdiri dari pengembangan produk(memikirkan dan melaksanakan) dan memvalidasi produk(proses siklik) sehingga dihasilkan sebuah produk yang dapatdigunakan dalam dunia pendidikan baik berupa modul,media, instrument, ataupun sistem pengolahan dalampembelajaran.# 6. Apa saja jenis-jenis penelitian pendidikan?Menurut Best (1977:14-15), jenis penelitian dalampendidikan dibagi menjadi tiga, yaitu penelitian sejarah,penelitian deskriptif, dan penelitian ekperimental. Sudjana &Ibrahim (1989:18) menyatakan ada empat jenis penelitianpendidikan, yaitu penelitian historis, penelitian eksploratifatau penjajagan, penelitian deskriptif, penelitian ex post facto,dan penelitian eksperimen. Penelitian deskriptif meliputistudi kasus, studi pembangunan, studi tindak lanjut, studikecenderungan, survey pendidikan, dan studi korelasi. Gall etal (2003:278-540) menyatakan jenis penelitian untukpendidikan dibagi menjadi tiga. Pertama penelitiankuantitatif, yang terdiri dari penelitian eksperimen dan noneksperimen. Penelitian non eksperimen terdiri dari penelitiandeskriptif, kausal komperatif dan korelasional. Kedua adalahpenelitian kualitatif yang terdiri dari studi kasus, penelitianetnografi, fenomologi, dan sejarah. Ketiga adalah penelitianterapan yang terdiri dari penelitian evaluasi dan penelitiantindakan.Penelitian historikal menggambarkan “what was?”atau apa yang telah terjadi?. Penelitian historikal bertujuanuntuk mempelajari dan menggali fakta-fakta dan menyusunkesimpulan mengenai perisitiwa-peristiwa masa lampau.Proses penelitian ini melibatkan penyelidikan, pencatatan,

18 analisis, dan interpretasi bukti-bukti masa lalu untukmenemukan generalisasi. Generalisasi dari temuan masalampau tersebut dijadikan bahan untuk memahami masa kinidan melakukan antisipasi pada masa mendatang. Penelitianini biasanya digunakan dalam penelitian sejarah danpurbakala. Dalam bidang pendidikan penelitian ini dapatdilakukan untuk meneliti perkembangan sistem pendidikan,kurikulum, dan penilaian dari masa ke masa.Penelitian deskriptif menggambarkan, “what is” apayang sedang terjadi.Penelitian deskriptif bertujuanmenggambarkan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yangterjadi pada saat sekarang. Penelitian ini melibatkan deskripsi,pencatatan, analisis, dan interpretasi yang terjadi pada saat ini.Karena memotret kejadian yang terjadi pada saat penelitian iniberlaku, maka di waktu yang akan datang penelitian ini belumtentu berlaku. Penelitian deskriptif tidak selalu menuntutadanya hipotesa, demikian pula manipulasi variabel tidakdiperlukan, sebab gejala dan peristiwa telah ada, tinggaldideskripsikan. Dalam penelitian pendidikan pertanyaanpertanyaan di bawah ini layak untuk dijawab melaluipenelitian deskripsi. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkanrendahnya prestasi siswa? Strategi belajar apa saja yangdigunakan oleh guru sains di kelas? Bagaimana respon guruterhadap penerapan kurikulum 2004?Penelitian eksperimen menggambarkan, “what willbe” atau apa yang akan dilakukan. Pada penelitian eksperimenvariabel-variabel tertentu dimanipulasi atau diberi perlakuan.Dalam peneltian pendidikan, ekperimen bisa dilakukan untukmenguji coba suatu model, strategi, atau metode pembelajaranatau suatu media pembelajaran atau keefektifan suatu alatevaluasi pendidikan.

19Penelitian ex post facto dilakukan apabila perlakuanatau manipulasi variabel tertentu telah terjadi sebelumnya,sehingga tidak perlu diberikan perlakuan lagi. Pada penelitianpendidikan variabel bebas seperti sosial ekonomi, intelegensia,sikap, motivasi, lingkungan keluarga, dan lain-lain merupakanciri atau karakteristik yang telah ada dalam diri subyek, padavariabel ini tidak mungkin diberi perlakuan. Jika penelitiingin melakukan penelitian “pengaruh sikap belajar terhadapprestasi belajar” maka peneliti tinggal mengukur efek variabelbebas tersebut (sikap belajar) pada variabel terikatnya (prestasibelajar). Penelitian ex post facto dapat mengkaji hubungan duavariabel bebas atau lebih dalam waktu yang bersamaan untukmenentukan efek variabel bebas tersebut pada variabel terikat.Penelitian eksplorasi berkaitan dengan upaya untukmenentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Penelitianyang mempunyai tujuan seperti ini dipakaiuntuk menjawab bentuk pertanyaan “Apakah Xada/terjadi?”. Contoh penelitian sederhana dalam pendidikanadalah Apakah laki-laki atau wanita mempunyai kcenderunganduduk di bagian depan kelas atau tidak? Bila salah satu pihakatau keduanya mempunyai kecenderungan itu, maka kitamendapati suatu fenomena (yang mendorong penelitian lebihlanjut). Penelitian eksplorasi dapat juga sangat kompleks.Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karenabeberapa hal, misalnya.a. Memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebihmemahamib. Menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/ studi yanglebih mendalamc. Mengembangkan metode yang akan dipakai dalampenelitian yang lebih mendalam.

20 Penelitian terapan atau application research dilakukanuntuk menggambarkan atau memprediksi atau mengujipengaruh dari sebuah intervensi. Tujuan dari penelitianterapan adalah untuk mengembangkan teori yang berkaitandengan penomena pendidikan. Penelitian evaluasi (evaluationresearch) dan penelitian tindakan (action research) merupakanpenelitian terapan. Evaluation research sangat penting bagipembuat kebijaksanaan, manajer program, dan pengembangkurikulum. Action rese

Pendidikan adalah ilmu terapan yang melibatkan psikologi, pedagogi, dan sosiologi. Istilah pedagogue muncul pada zaman Yunani dan Romawi kuno, istilah ini diberikan pada seorang wanita yang bertugas mengasuh